top of page
Cari

Seberapa penting peran orang tua dalam perkembangan anak?

Sebagai orang tua, kita semua penting hukumnya untuk mengiringi perkembangan anak kita, dan peran mummy/daddy sebenarnya lebih besar dari yang kalian kira. Riset membuktikan bahwa sosialisasi pertama di rumah adalah alasan terpenting dalam memahami perilaku psikologis anak. Orang tua mempengaruhi perilaku dan disonansi kognitif anak secara mendalam, dalam aspek prestasi, sikap, dan cara belajar. Intinya, mummy dan daddy itu penting banget dalam keberhasilan dan perjalanan sukses anak-anak kita semua. Peran kita juga penting dalam bidang pendidikan formal dan informal, yang bisa mengembangkan kecerdasan intelektual dan emosional anak.


Dalam riset tersebut, sebuah motivasi untuk berprestasi dan sukses tergantung oleh interaksi sosial orang tua terhadap anak. Dengan kata lain, interaksi kita semua dapat secara mendalam mempengaruhi cara, perilaku, dan dorongan belajar anak. Kita, sebagai panutan mereka, harus mampu memenuhi kebutuhan psikologis bawaan manusia untuk merasakan hal sebagai berikut:


1.Kompeten

Orang tua yang menganggap dan memperlakukan anaknya sebagai individu yang kompeten bisa membantu menanamkan rasa percaya diri dan kompeten dalam anak. Biasanya, si anak bakal cenderung terlibat dan selalu menyelesaikan tugas, mampu memanfaatkan keterampilan dan strategi, tangguh ketika berhadapan dengan kesulitan, dan akhirnya, mencapai kesuksesan.


2. Berdikari

Setiap anak punya kebutuhan mendasar untuk berdiri sendiri dan membuat pilihan secara mandiri. Orang tua yang mampu menanamkan hal ini biasanya membesarkan anak-anak yang mandiri dan tegas. Akhirnya, si anak bisa menunjukkan ciri-ciri individu yang mampu, percaya diri, dan bertanggung jawab.


3. Dekat

Sebagai orang tua, kita harus membangun ikatan cinta yang kuat untuk membesarkan anak-anak kita. Lingkungan yang peduli, hangat, dan tidak mengolok-olok anak ketika mereka gagal bisa menanamkan motivasi positif di sekolah dan rumah. Sebaliknya, kalau suasana bertumbuhnya si anak acuh dan mengancam perkembangan, motivasi si anak malah akan jadi negatif.


4. Beraspirasi

Anak-anak kita perlu tahu dan diberitahu secara konsisten kalau apa yang mereka pelajari itu bermakna dan berharga, dan berhubungan dengan tujuan mereka. Kalau ini berhasil, si anak bisa beraspirasi sendiri, dan memotivasi diri sendiri menuju sukses. Sebagai orang tua, peran kita adalah membantu mereka saat gagal, dan mendorong kemajuan anak-anak kita!




Tahu gak, semua ini juga nyambung ke musik?


Pendidikan musik itu jauh lebih besar hasilnya hanya dari main alat musik. Pendidikan musik itu bukan hanya duduk dan menghafal mata pelajaran; setiap les musik itu mendorong murid untuk membuat melodi yang harmonis bersama-sama dalam grup. Dengan kata lain, belajar musik privat, maupun dalam kelas melatih kesabaran, komunikasi, kerja sama, dan pemikiran kritis anak-anak kita. Setelah si anak melihat bahwa mereka bisa memainkan melodi yang indah, kemampuan (kompetensi), aspirasi, dan kepercayaan diri mereka akan bertumbuh secara sendirinya. Artinya, belajar musik dengan teman-teman seumuran dalam lingkungan yang mendukung bisa mendorong rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri mereka, yang hukumnya sangat penting untuk pertumbuhan anak. Lagipula, si anak juga akan jadi lebih ekspresif dengan emosinya, dan menggunakan musik sebagai pereda stres. Musik itu benar-benar bisa jadi pereda stres, dan aku sendiri bisa mengakui hal itu. Murid pertamaku sewaktu aku berusia 16 tahun juga masih main piano sampai sekarang, kalau dia lagi stres.


Sebagai pendidik, aku telah menyaksikan sendiri kisah sukses di mana muridku berkembang melalui musik. Aku sangat percaya bahwa musik itu mendidik secara holistik. Gak cuma peningkatan dalam motorik dan kognitif, musik juga bisa membangun keterampilan sosial dan pengembangan diri. Aku sering melihat murid-muridku berkembang jadi musisi berbakat, tapi juga jadi seseorang yang percaya diri, perhatian, dan tetap berprestasi di dalam dan luar kelas.


Kalian tahu juga gak bahwa anak-anak kita bakal bekerja dengan sangat baik dengan dukungan orang tua? Seperti yang sudah aku bilang di atas, ketika anak-anak kita merasa dekat dan nyambung di rumah atau kelas, rasa percaya diri mereka akan melambung, dan mereka bisa membentuk tujuan masing-masing. Aku ingat salah satu mummy muridku yang selalu tanya tentang PR, ujian, atau cara belajar musik yang tepat untuk anak-anaknya. Hebat banget!


Aku juga pernah ketemu sama beberapa orang tua yang ragu akan kemampuan bermusik anak-anak mereka, soalnya mereka itu bukan musisi. Ini normal, dan menurutku, ini bukan masalah. Seperti yang sudah aku share sebelumnya, dengan musisi hebat, datanglah latihan yang konsisten dan teguh. Ketika mummy atau daddy bukan musisi, kalian bisa memainkan pernah pendukung yang berbeda, seperti mengingatkan PR dan ujian, atau berpartisipasi dalam kelas. Atau gak, kita juga bisa bertanya-tanya tentang les musik mereka, bahkan memuji lagu-lagu yang baru dimainkan, walaupun salah atau fals.


Selain itu, aku juga pernah ketemu sama orang tua yang menolak membelikan alat musik untuk anak-anak latihan. Katanya, mereka bakal dibelikan alat musik itu kalau sudah di level advanced, atau bisa main lagu-lagu yang susah. Sebenarnya, ini salah banget, soalnya setiap musisi itu harus latihan dan main musik setiap hari secara konsisten untuk jadi hebat. Gak usah pakai yang mahal, yang termurah pun cukup buat hari ini. Kalau gak mau beli alat musik yang besar, seperti piano, mummy atau daddy bisa juga sewa dengan kami.


Ada pertanyaan lain? Yuk, tanya sama tim Ensiklomusika Music School!

18 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page