Sebagai musisi yang eksis selama lebih dari 20 tahun. Aku bisa jamin, bermain musik akan membuatmu merasa lebih baik. Menurut ahli saraf, musik memperbaiki mood dengan memproduksi dopamine yang tinggi yang bisa membuat kita lebih happy, atau malah super riang!
Apapun genrenya, musik berdampak besar dalam emosi dan tubuh kita sendiri. Musik dengan tempo cepat bisa membantu menjaga konsentrasi dan lebih semangat. Musik dengan tempo ceria dapat meningkatkan mood dan menaikkan harapan. Musik dengan tempo yang lebih pelan dapat membuat pikiran tenang dan menenangkan otot, dan membuatmu merasa nyaman dari ketegangan.
Ingat gak pas kamu mau fokus waktu kerja atau mengalihkan rasa lelah waktu berolahraga? Bagaimana waktu saat kita menari dengan riang diiringi lagu favorit? Atau waktu kita lagi coba meditasi di pengujung hari?
Musik gak cuma meningkatkan kebahagiaan kita, lho. Riset ini juga melihat perkembangan sejarah musik dalam penyembuhan dan ritual yang berhubungan dengan tradisi, yang juga telah membuktikan kemampuan musik untuk meningkatkan kesehatan fisik kita.
Contohnya, musik telah terbukti membantu pasien dalam pemulihan pasca operasi Alzheimer. Dengan musik, kebahagiaan mereka jauh meningkat, maka, pemulihan yang lebih cepat. Ini memiliki dampak yang jauh lebih baik di kesehatan fisik dan mental daripada obat-obatan.
Musik membuat kamu senang
Seperti yang dikatakan sebelumnya, mendengarkan atau bermusik melepaskan banyak dopamine dalam tubuh. Itu hormon yang sama yang dilepaskan tubuh saat kamu berolahraga, dan mampu meningkatkan mood dan mengurangi mood-mood negatif. Selain itu, bisa membantu badan dalam membuat hormon pengurang stres, atau kortisol.
Dampak dari keduanya adalah, tubuh akan merespons dengan kesenangan, sukacita, dan motivasi.
Sebuah penelitian menunjukkan pengaruh positif musik pada pasien koroner pria dan sekelompok orang sehat. Mereka diuji untuk mendengarkan Raga Desi-Todi yang dimainkan dengan nada lambat dengan seruling selama 30 menit selama 20 hari berturut-turut. Para peneliti pra dan pasca perawatan tindakan psikofisiologi menemukan bahwa:
Tekanan darah mereka menurun secara signifikan pada sistolik (tekanan darah ketika jantung berkontraksi) dan diastolik (tekanan darah di antara detak saat jantung tidak berkontraksi).
Para pasien juga terlihat lebih bahagia; stres, kecemasan, dan depresi mereka jauh berkurang. Hasilnya, mereka lebih optimis dan penuh harapan tentang kesehatan dan masa depan mereka.
Memainkan alat musik memiliki efek yang menenangkan. Dalam sebuah studi yang mempelajari sekelompok paduan suara, berlati lagu bersama bisa menyerempakkan pernapasan dan detak jantung mereka. Efeknya? Para penyanyi jadi jauh lebih tenang dan latihan jadi makin lancar. Jadi, gak cuma buat perorangan, efek positif musik itu besar untuk kelompok juga!
Selama pandemi, banyak ketidakpastian dan bikin orang takut terus-terusan. Bermain musik tidak hanya dianjurkan untuk anak-anak, tapi orang dewasa juga didukung untuk mulai mengambil alat musik untuk mengisi waktu di rumah, dan mengalikan diri dari stres-stres tersebut.
Terus, tahukah kamu? Lagu-lagu klasik juga dapat mengatasi migrain, sakit kepala, dan bahkan masalah tidur!
It improves your physical health and wellbeing.
Pasien dewasa bukan satu-satunya yang mendapat manfaat dari musik, pasien anak-anak juga bisa! Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2013, menemukan bahwa musik dapat mengurangi stres, kecemasan, dan bahkan intensitas rasa sakit dalam pasien anak-anak.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Great Ormond Street London untuk 37 anak berusia antara empat dan tujuh tahun dengan penyakit jantung dan pernapasan.
Setiap anak berpartisipasi dalam 3-10 menit per satu sesi; sesi pertama musik, sesi kedua membaca, dan sesi terakhir tidak ada interaksi dengan stimulus sama sekali. Para peneliti mengukur metrik fisiologis mereka sebelum dan setelah sesi, seperti tingkat saturasi oksigen dan detak jantung, dan penilaian nyeri.
Di akhir sesi musik, para peneliti menemukan intensitas rasa sakit dan detak jantung pasien menurun secara signifikan, dibanding sesi-sesi lainnya. Sebaliknya, pasien anak yang berusia lebih muda mengalami peningkatan besar dalam tingkat saturasi oksigen mereka. Hasilnya, mood dan level kesenangan mereka meningkat pesat!
Ini adalah studi yang dilakukan di rumah sakit di mana para peserta tidak berada dalam kesehatan prima seperti kita. Bayangkan apa yang bisa dilakukan untuk kita yang sehat? Kita bisa menuai banyak manfaat dengan mendengarkan musik setidaknya 30 menit sehari!
Music helps us focus on anything we’re doing!
Otak kita cinta dengan musik, titik. Menariknya, otak lebih menyukai spektrum sifat musik tertentu, tetapi tidak membenci genre yang lain, kok!
Sebuah studi oleh Maria Witek mengungkapkan bahwa suatu spektrum harus berada di level tertentu untuk mencapai respon kenikmatan dan gerakan tubuh - atau menari. Dalam kata lain, otak menyukai musik yang funky, tapi tidak terlalu funky, jadi otakmu bisa mendorong kesenangan dan gerakan.
Mungkin kamu sendiri sudah cukup sering mengalaminya. Ketukan musik yang monoton (di bawah sinkopasi) tidak memicu gerakan, sementara, musik yang kacau dan tidak terduga (di atas sinkopasi), seperti free jazz, tidak menyenangkan dan jarang membuatmu menari. Ya kan?
Lain hal dengan spektrum di tengah-tengah - atau the sweet spot, yang bisa membuatmu menari. Ingat Taylor Swift atau James Brown? Mereka pastinya adalah beberapa artis pop modern yang pastinya terkenal karena genre ini.
Kita mempunyai dua sistem perhatian dalam otak kita. Satu yang sadar, yang bisa membuat kita fokus, dan perhatian bawah sadar, yang bereaksi karena indra. Perhatian bawah sadar beroperasi lebih cepat, mendasar, dan sederhana, dan terkait dengan pemrosesan emosional daripada penalaran logika.
Perhatian bawah sadar tidak pernah berhenti beroperasi, bahkan dengan bagian yang sadar sedang mengerjakan sesuatu. Bagian bawah sadar itu terus memindai segala sesuatu di sekitarmu, jadi, saat kamu mengerjakan sesuatu yang membosankan, perhatian bawah sadar bakalan bereaksi lebih cepat daripada yang sadar. Bagian otak bawah sadar itu bakalan jadi lebih kuat, ketika otak sadarmu terlalu bosan untuk fokus.
Untuk hal ini, musik adalah solusi terbaik. Musik memberikan kebisingan yang lembut, dan emosi yang positif, dengan meredam segala gangguan di sistem perhatian bawah sadar dengan efektif. Anggap saja seperti memberikan anak anjing bola baru waktu kamu lagi sibuk kerja.
Inilah kenapa musik membantu untuk fokus.
Waktu kamu berolahrapa, contohnya, musik membantu mengalihkan perhatian bawah sadarmu dari rasa sakit ke menaikkan fokusmu. Sebuah riset membuktikan bahwa orang-orang yang lari di atas treadmill dengan musik larinya lebih lama. Riset yang sama juga membuktikan bahwa tingkat kebahagiaan mereka juga meningkat, karena perpaduan dopamine dari musik dan endorfin dari olahraga.
Jadi, apa langkah selanjutnya? Buat dan dengarkan playlist berisi lagu-lagu dan artis favoritmu setidaknya 30 menit sehari. Kamu juga bisa membuat playlist berbeda untuk berolahraga, belajar, kerja ataupun saat tidak ngapa-ngapain.
Lebih baik lagi kalo kamu juga bisa mulai bermusik! Yuk, ngobrol sama tim berpengalaman kami di Ensiklomusika Music School ada pertanyaan tentang alat musik yang tepat buatmu. Kalau kamu tidak yakin, kamu juga bisa belajar dengan “alat musik” naturalmu - yaitu suaramu sendiri!
Yuk, have fun dan bertumbuhkembang dengan musik!
Comentarios